5 Cara Menghitung Pemakaian Genteng: Panduan Lengkap untuk Anda

Anda ingin mengetahui cara menghitung pemakaian genteng dengan benar? Simak panduan lengkapnya di sini untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Apakah Anda sedang merenovasi properti yang sudah ada atau sedang merencanakan bangunan baru?

Menghitung berapa banyak genteng yang Anda butuhkan bisa menjadi mimpi buruk yang nyata.

Jumlah persis genteng yang Anda butuhkan ditentukan oleh berbagai faktor, berikut hal-hal yang perlu Anda rencanakan sebelum mulai menghitung jumlah genteng yang dibutuhkan.

Genteng adalah salah satu elemen penting dalam membangun sebuah rumah. Selain berfungsi sebagai pelindung dari hujan dan panas, genteng juga memberikan nilai estetika yang tinggi pada bangunan. Namun, sebelum memulai proses pemasangan genteng, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu cara menghitung pemakaian genteng dengan benar agar tidak kekurangan atau bahkan kelebihan genteng saat proses pemasangan.

Pada artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap mengenai cara menghitung pemakaian genteng yang tepat. Simak baik-baik dan jangan sampai terlewatkan.

 

Cara Menghitung Pemakaian Genteng : jenis dan merk apa yang ingin digunakan?

Hal ini sangat penting sebagai dasar penghitungan jumlah genteng yang dibutuhkan, dikarenakan jenis genteng (metal, keramik & beton) dan merk genteng yang popular di Indonesia memiliki ukuran yang tidak sama satu sama lainnya.

Oleh karena itu anda harus menentukan dahulu genteng jenis dan merk apa yang ingin anda gunakan agar bisa mengetahui ukuran per satu biji (atau jumlah genteng permeter persegi).

 

Cara Menghitung Pemakaian Genteng

 

  1. Hitung Luas Atap

Langkah pertama dalam cara menghitung pemakaian genteng adalah menghitung luas atap. Luas atap dapat dihitung dengan cara mengalikan panjang dan lebar atap. Jika atap memiliki bentuk yang tidak teratur, Anda bisa membagi atap menjadi beberapa bagian dan menghitung luas masing-masing bagian. Setelah itu, jumlahkan luas masing-masing bagian untuk mendapatkan total luas atap.

Untuk atap dengan bentuk persegi atau persegi panjang, Anda dapat menggunakan rumus sederhana yaitu Luas = Panjang x Lebar. Contohnya, jika atap memiliki panjang 10 meter dan lebar 5 meter, maka luas atap adalah 50 meter persegi.

Namun, jika atap memiliki bentuk yang lebih rumit seperti segitiga atau trapesium, maka rumus yang digunakan akan berbeda. Untuk atap segitiga, luas atap dapat dihitung dengan rumus Luas = 1/2 x Alas x Tinggi. Sedangkan untuk atap trapesium, luas atap dapat dihitung dengan rumus Luas = 1/2 x (Jumlah sisi sejajar) x Tinggi.

Pada beberapa kasus, atap juga dapat memiliki bentuk yang melengkung seperti atap bergelombang atau atap kubah. Untuk menghitung luas atap dengan bentuk seperti ini, Anda memerlukan rumus-rumus khusus yang lebih kompleks. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli atau konsultan bangunan jika Anda tidak yakin dengan cara menghitung luas atap pada atap yang memiliki bentuk yang rumit.

Setelah menghitung luas atap, langkah selanjutnya adalah memperhitungkan kebutuhan genteng berdasarkan luas atap tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengacu pada jenis genteng yang akan digunakan dan spesifikasi teknis genteng tersebut.

 

  1. Tentukan Jenis Genteng

Setelah mengetahui luas atap yang akan digentengi, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis genteng yang akan digunakan. Berikut ini adalah beberapa jenis genteng yang umum digunakan beserta merk yang terkenal:

  • Genteng Beton

Genteng beton merupakan jenis genteng yang terbuat dari bahan semen, pasir, dan bahan tambahan lainnya. Genteng ini memiliki keunggulan dalam hal daya tahan dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem. Selain itu, genteng beton juga memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan genteng keramik.

Beberapa merk genteng beton yang terkenal di Indonesia antara lain Monier, Kanmuri, dan Star Roof.

  • Genteng Keramik

Genteng keramik merupakan jenis genteng yang terbuat dari bahan tanah liat atau tanah liat yang dicampur dengan bahan tambahan lainnya. Genteng ini memiliki keunggulan dalam hal keindahan dan kekuatan. Selain itu, genteng keramik juga tahan terhadap panas dan memiliki umur yang lebih lama dibandingkan genteng beton.

Beberapa merk genteng keramik yang terkenal di Indonesia antara lain Kanmuri, M-Class, dan Tegola.

(Baca Juga : Proses Pembuatan Genteng Keramik: Dari Tanah Liat Hingga Genteng Siap Pakai )

  • Genteng Metal

Genteng metal merupakan jenis genteng yang terbuat dari bahan logam, seperti seng atau baja ringan. Genteng ini memiliki keunggulan dalam hal ringan dan mudah dalam pemasangan. Selain itu, genteng metal juga tahan terhadap karat dan memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap cuaca ekstrem.

Beberapa merk genteng metal yang terkenal di Indonesia antara lain Alderon, Union, dan Colorbond.

  • Genteng Bitumen

Genteng bitumen merupakan jenis genteng yang terbuat dari bahan bitumen yang dicampur dengan bahan tambahan lainnya. Genteng ini memiliki keunggulan dalam hal ringan dan mudah dalam pemasangan. Selain itu, genteng bitumen juga tahan terhadap api dan memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap cuaca ekstrem.

Beberapa merk genteng bitumen yang terkenal di Indonesia antara lain Onduline, Bitutech, dan Aquaflex.

Pemilihan jenis genteng yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan, daya tahan, dan keindahan atap rumah. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih jenis genteng yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.

 

  1. Hitung Kebutuhan Genteng

Setelah menentukan jenis genteng yang akan digunakan dan menghitung luas atap, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan genteng yang diperlukan untuk menutupi seluruh permukaan atap tersebut. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan genteng:

  • Tentukan Luas Genteng per Lembar

Setiap jenis genteng memiliki ukuran dan luas yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum menghitung kebutuhan genteng, tentukan terlebih dahulu luas genteng per lembar dari jenis genteng yang akan digunakan.

  • Hitung Luas Atap

Hitung luas atap dengan cara mengalikan panjang dan lebar atap. Contohnya, jika panjang atap 10 meter dan lebar atap 8 meter, maka luas atap adalah 80 meter persegi.

  • Hitung Kebutuhan Genteng

Setelah mengetahui luas atap dan luas genteng per lembar, maka hitung kebutuhan genteng dengan membagi luas atap dengan luas genteng per lembar. Contohnya, jika genteng yang akan digunakan memiliki luas 0,33 meter persegi per lembar, maka kebutuhan genteng untuk atap dengan luas 80 meter persegi adalah:

Kebutuhan genteng = Luas atap / Luas genteng per lembar Kebutuhan genteng = 80 meter persegi / 0,33 meter persegi per lembar Kebutuhan genteng = 242,42 lembar genteng

Jumlah kebutuhan genteng tersebut bisa dibulatkan ke angka yang lebih tinggi atau ditambahkan sedikit cadangan untuk mengantisipasi kekurangan genteng saat pemasangan.

Dalam menghitung kebutuhan genteng, pastikan untuk menggunakan angka yang akurat dan mempertimbangkan ukuran dan jenis genteng yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa jumlah genteng yang dibutuhkan cukup dan menghindari kekurangan genteng atau bahkan kelebihan genteng yang tidak digunakan dan mengganggu estetika atap rumah.

 

  1. Tambahkan Cadangan

Selain menghitung kebutuhan genteng yang sesuai dengan luas atap, Anda juga perlu menambahkan cadangan sebanyak 10-15%. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan genteng saat proses pemasangan atau kerusakan genteng yang terjadi pada masa mendatang.

Setelah menghitung kebutuhan genteng untuk menutupi seluruh permukaan atap, disarankan untuk menambahkan sedikit cadangan untuk mengantisipasi kekurangan genteng saat pemasangan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menambahkan cadangan genteng:

  • Jenis Genteng

Pastikan untuk mengetahui jenis genteng yang digunakan, karena setiap jenis genteng memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda. Sehingga, cadangan genteng yang ditambahkan harus sesuai dengan jenis genteng yang digunakan.

  • Ukuran Atap

Ukuran atap juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menambahkan cadangan genteng. Semakin besar ukuran atap, maka semakin besar pula kebutuhan genteng dan cadangan genteng yang dibutuhkan.

  • Kemiringan Atap

Kemiringan atap juga dapat memengaruhi kebutuhan genteng dan cadangan genteng yang dibutuhkan. Atap dengan kemiringan yang tinggi membutuhkan lebih banyak genteng dan cadangan genteng untuk menghindari kebocoran air.

  • Estetika Atap

Cadangan genteng juga harus ditambahkan dengan mempertimbangkan estetika atap. Jumlah cadangan genteng yang terlalu banyak dapat mengganggu estetika atap dan membuatnya terlihat berlebihan.

Dalam menambahkan cadangan genteng, disarankan untuk menambahkan sekitar 5-10% dari kebutuhan genteng yang telah dihitung. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan genteng saat pemasangan dan memberikan sedikit cadangan jika terjadi kerusakan genteng di masa depan. Namun, pastikan juga untuk tidak menambahkan cadangan genteng yang terlalu banyak sehingga dapat mengganggu estetika atap.

 

  1. Perhatikan Bentuk Atap

Bentuk atap adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menghitung pemakaian genteng. Hal ini karena bentuk atap akan mempengaruhi jumlah genteng yang dibutuhkan dan juga cara pemasangan genteng tersebut. Berikut adalah beberapa bentuk atap yang perlu diperhatikan:

  1. Atap Pelana

Atap pelana adalah jenis atap yang memiliki dua kemiringan dan dua sisi yang sama panjang. Pada atap ini, genteng harus dipasang secara bergantian dari kedua sisinya untuk menjaga keseimbangan dan estetika atap.

  1. Atap Limasan

Atap limasan adalah jenis atap yang umumnya digunakan pada rumah tradisional. Pada atap limasan, genteng dipasang secara horizontal dan menempel rapat satu sama lain.

( Baca Selengkanya : Perbedaan Atap Limasan Dan Pelana)

  1. Atap Bukaan

Atap bukaan adalah jenis atap yang memiliki bukaan pada bagian atasnya. Pada atap ini, genteng harus dipasang dengan hati-hati dan diatur sedemikian rupa agar air tidak masuk melalui celah-celah antar genteng.

  1. Atap Jalan

Atap jalan adalah jenis atap yang umumnya digunakan pada bangunan komersial dan perkantoran. Pada atap jalan, genteng dipasang secara horizontal dan sejajar, mengikuti garis atap.

  1. Atap Tenda

Atap tenda adalah jenis atap yang sering digunakan untuk acara-acara outdoor. Pada atap tenda, genteng biasanya diganti dengan kain atau terpal.

Dalam menghitung pemakaian genteng, bentuk atap menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan perhitungan yang akurat. Setiap bentuk atap membutuhkan jumlah genteng yang berbeda-beda, sehingga perlu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan kebutuhan genteng sesuai dengan bentuk atap yang dimiliki.

 

Bentuk atap yang ingin dibuat seperi apa?
Rata – rata bentuk atap di Indonesia adalah pelana (segitiga) dan limasan, namun di zaman sekarang ini bentuk atap bangunan sudah banyak yang bervariasi dan tidak monoton. Sebelum menentukan pilihan disarankan lakukan penelitian untuk model dan type atap.

Semakin rumit bentuk atap semakin banyak penggunaan genteng (waste), biasanya berkisar 5% hingga 10% dari total pemakaian. Jadi bijaklah dalam menyesuaikan antara keinginan dan budget yang anda miliki.

Menghitung Pemakaian Genteng

Berapa derajat kemiringan atap?
Setelah menetukan type/model atap, yang perlu anda ketahui berapa derajat kemiringan atap yang ingin anda bangun. Hal ini juga tergantung pada model atap yang anda pilih.

Ada beberapa atap yang aman dengan kemiringan tinggi ada juga yang hanya bisa diterapkan dengan kemiringan rendah.

Untuk menentukan kemiringan atap selain jenis genteng yang digunakan , anda juga harus memperhatikan tabel sudut kemiringan (Lihat Tabel)

Menghitung Pemakaian Genteng

Berapa luas bangunan berikut overstek (m2)?
Hal terakhir yang harus anda ketahui adalah luas bangunan permeter persegi berikut overstek. Overstek adalah bagian dari bangunan atau konstruksi yang menggantung tanpa kolom , tiang atau dinding yang menyanggah struktur tersebut. Overstek dapat berupa tritisan, lantai bangunan, topi – topi dan lain sebagai nya. Struktur ini biasa di bentuk dari bahan beton atau cor – coran.

Overstek sendiri memiliki jarak kurang lebih 1 – 1,5m dari rangka atap. Banyak orang juga menyebut istilah ini sebagai lebihan dari atap, karena letak dan posisi nya menjurus keluar dari atap. Tinggi overstek sendiri biasa nya tergantung dari kemiringan atap atau ketinggian dari lantai atas.

 

Contoh Penghitungan :

  • Jenis & Merk Genteng yang digunakan : Genteng Keramik WAVE Made in Brazil
    • Isi Permeter Persegi : 12 buah
    • Bentuk Atap : Limasan (waste 10%) (Lihat Gambar)
    • Kemiringan Atap : 35°
    • Luas Bangunan (berikut overstek) : 100 m2

Contoh menghitung kebutuhan Genteng Keramik WAVE :
(Luas bangunan (m2) : cos kemiringan atap) x pemakaian genteng/m2 + waste (5%-10%) = Jumlah Genteng Keramik WAVE yang dibutuhkan

Rumus :
Kebutuhan Genteng Keramik WAVE
{100 m2 : 0,819 (cos 35°)} x 12 + 10% = 1612

Nok
Panjang penampang nok 33,76 m1 x 2,8 = 95

Jadi total kebutuhan bangunan tersebut adalah :
Genteng 1612 keping
Nok atas 95 keping
Nok ujung jurai 5 keping
Nok 3 arah 3 keping

 

Jika Anda sedang mencari produk genteng berkualitas untuk kebutuhan atap rumah atau bangunan Anda, Anda bisa mempertimbangkan produk dari atapruparupa.com. Berikut adalah beberapa jenis genteng yang tersedia di website kami :

  1. Genteng Metal

Genteng metal merupakan salah satu jenis genteng yang populer di pasaran. Genteng ini terbuat dari bahan metal yang ringan namun kuat, sehingga cocok digunakan pada berbagai jenis atap. Produk genteng metal yang tersedia di atapruparupa.com antara lain genteng metal Zincalume, Galvalume, dan Colorbond.

  1. Genteng Beton

Genteng beton adalah jenis genteng yang terbuat dari bahan beton yang dicetak secara khusus. Genteng ini umumnya lebih berat dibandingkan genteng metal, namun lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan memiliki umur pakai yang lebih lama. Atapruparupa.com menyediakan berbagai jenis genteng beton seperti genteng flat, genteng m class, dan genteng u class.

  1. Genteng Keramik

Genteng keramik merupakan jenis genteng yang terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar pada suhu tinggi. Genteng ini memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem dan memberikan kesan tradisional pada bangunan. Produk genteng keramik yang tersedia di atapruparupa.com antara lain genteng flat keramik, genteng u class keramik, dan genteng m class keramik.

  1. Genteng Bitumen

Genteng bitumen adalah jenis genteng yang terbuat dari bahan bitumen yang diperkuat dengan serat kaca atau serat organik. Genteng ini cocok digunakan pada atap dengan kemiringan yang curam dan memberikan tampilan yang estetik pada bangunan. Atapruparupa.com menyediakan berbagai jenis genteng bitumen seperti genteng bitumen go green, go metal, dan go slate.

Atapruparupa.com juga menyediakan berbagai aksesoris atap seperti rangka atap, talang air, dan ventilasi atap. Dengan banyaknya pilihan produk dan aksesoris atap berkualitas yang tersedia di atapruparupa.com, Anda bisa memilih jenis genteng yang sesuai dengan kebutuhan atap rumah atau bangunan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *